Bukan Surat Cinta


Ini bukan surat cinta , bukan juga penyesalan . Ini untuk kamu yang wajahnya pernah menghiasi hariku . Untuk kamu yang namanya pernah mengisi hatiku . Aku bukan merindukanmu . Bukan pula sengaja mengenangmu . Hanya tiba-tiba terbersit bayang masalalu saat aku dan kamu masih menjadi 'kita' . Saat aku dan kamu masih bahagia untuk alasan yang sama . Saat aku dan kamu masih ingin menjemput asa yang sama . Saat aku dan kamu tak pernah terpikir 'kita' akan kembali menjadi asing .

Ini bukan surat penuh airmata seperti yang dulu biasa kutulis . Ini bukan tentang nostalgia berharap aku dan kamu dapat kembali menjadi 'kita' . Ini ucap syukur dan terimakasih karena kamu dan aku pernah melukiskan jejak yang sama . Walau jejak itu mungkin takkan nampak sama dimataku dan kamu . Rasanya terlalu sering aku memaki , terlalu banyak aku mengutuk . Terlalu lama aku menangisi luka dan terlupa kisah manis yang sebenarnya ada .

Kini dengan segenap ketenangan hati , dengan senyum yang terlambat ku tunjukkan , aku menatap matamu dalam imajinasiku . Maaf , aku terlambat meminta maafmu . Maaf , terlalu lama waktu yang kubutuhkan untuk menyembuhkan luka ku . Maaf , aku terlalu sibuk memikirkan diriku hingga lupa warna yang aku dan kamu lukis bersama itu nyata adanya .

Aku memang sempat menyesal mengenalmu . Tapi kini sesal itu memudar , hilang tanpa jejak . Warna yang pernah kamu dan aku ciptakan kini hadir kembali . Menyadarkanku kalau semua yang pernah ku lalui itu indah . Bahkan luka yang kamu gores , yang dulu terasa perih menyayat kini menebarkan harum kedamaian . Aku memaafkan semua yang terjadi antara kamu dan aku . Entah bagaimana dengan kamu . Adakah kamu rasakan yang sama sepertiku ? Ataukah dendam tentangku masih mengisi sudut hatimu ?

Apapun yang kamu pikirkan tentangku , apapun yang kamu rasakan setiap mengingat kebersamaan kamu dan aku , aku tetap ingin berterimakasih . Terimakasih kamu pernah menjadi cahaya dalam gelapku . Terimakasih kamu pernah menjadi luka yang mendewasakanku . Terimakasih kamu pernah menajadi pahit yang membuatku lebih menghargai manis yang terasa . Terimakasih kamu kini menjadi kenangan yang mengajarkanku arti melepaskan , yang mengingatkanku makna mengikhlaskan . Terimakasih kamu pernah mengukir senyum di antara duka dan lukaku . Terimakasih kamu pernah menemaniku menapaki jejak waktuku .

Ku harap kamu bahagia dengan jalanmu . Ku harap aku dan kamu akan sama-sama tersenyum di masadepan karena pilihan kita kini . Terimakasih . . .

Tertanda ,
aku yang menyimpan kenangan tentangmu

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.